Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indra manusia, namun sebagia besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ini akan berpengaruh pada perilaku seseorang (Notoadmodjo, 2005).
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali suatu kejadian yang pernah dialami baik tidak sengaja maupun sengaja dan terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu.(Wahit, dan kawan-kawan,2006)
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berprilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.
Perilaku terhadap seseorang dengan makanan sebagai baian vital dari kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, sikap dan praktek terhadap makan. Serta unsur-unsur yang terdapat didalamnya, pengelolaan makanan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses dimana didasai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku akan bersifat langgeng sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama (Notoatmodjo, 2003).
Lawrence Green mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan dan selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu :
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas dan sarana-sarana kesehatan.
c. Faktor-faktor pendorong (renforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain yang merupakan kelompok referensi dari masyarakat.
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, kita juga dapat memperoleh pengetahuan dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang lain, teman, buku dan surat kabar. Kita juga menelusurinya sendiri, kita tahu kemana harus bertanya (Diknas Ne, 2003).
Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yakni :
a. Tahu (know)
Tahu artinya sebaai pengingat suatu materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetauan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tau ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (comperhensif)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, menyebutkan terhadap obyek yang dipelaarinya dengan baik.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya), aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (abalysys)
Analisis adalah suatu komponen untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.
e. Sintesis (syintesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan dan menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Makin tinggi pendidikan seorang semakin mudah mereka mendapat imformasi dan hahirnya makin banyak pula pengetahuan .
b. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan seseorang dapat menjadi seseorang menambah pengetahuan secara langsung maupun secara tidak langsung
c. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pengalaman yang baik akan membawa dampak positip dalam kehidupan .
d. Kebudayaan
Kebudayaan juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita, contoh misalnya disuatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga lingkungan maka masyarakat disekitarnya mempunyai sikap untuk menjaga mem bersihkan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap seseorang.(Saifuddin A,2002)
No comments:
Post a Comment