Bermain (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang, maksudnya adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock, cit Hartiningsih, 2007).
Bermain merupakan suatu aktifitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku. Sebagai suatu aktifitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan, kognitif, dan afektif maka sepatutnya diberlakukan suatu bimbingan (Aziz, 2005).
Bermain bagi anak merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya sebagaimana kebutuhan lainnya seperti makan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, dan lain-lain. Dengan bermain anak selalu mengenal dunia, mampu mengembangkan kematangan fisik, emosional dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang kreatif, cerdas, dan penuh inovatif (Aziz, 2005). Banyak ditemukan pada masa anak pada masa tumbuh dan kembang mengalami keterlambatan yang dapat disebabkan kurangnya pemenuhan kebutuhan diri anak termasuk didalamnya adalah kebutuhan bermain, yang seharusnya masa tersebut merupakan masa bermain yang diharapkan menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan karena masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin maka tentu akhirnya mengganggu tumbuh kembang anak (Aziz, 2005).
No comments:
Post a Comment