Indeks prestasi karyawan harus ditetapkan dengan baik, jujur, objektif sesuai kenyataan yang ada. Akan tetapi, karena adanya kendala “ hallo effect dan tolak ukur penilaian “ maka indeks prestasi sering tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Hallo effect merupakan kesalahan yang dilakukan oleh penilai, karena umumnya penilai cenderung akan memberikan indeks prestasi yang baik bagi karyawan yang dikenalnya atau sahabatnya.Sebaliknya terhadap karyawan yang kurang dikenal penilai memberi indeks prestasi yang sedang / kurang. Penilai sering mendasarkan penilaiannya atas dasar rasa
( like or dislike ) bukan atas dasar fisis pikir ( right or wrong ).Bahkan penilai sering mempertimbangkan orang ketiga atau keluarga karyawan yang dinilainya, seperti anak pejabat, kesukuan, golongan dan adanya kesalahan penilaian karena hanya meninjau atau melihat secara sepintas saja.
Penilai juga cenderung memberikan nilai baik jika ia mengetahui salah satu sifat yang baik dari karyawan. Sebaliknya penilai cenderung akan memberikan nilai kurang jika penilai mengetahui suatu sifat yang kurang baik dari karyawan yang dinilai.
Hallo effect mengakibatkan indeks prestasi karyawan tidak memberikan gambaran yang nyata dari karyawan.
No comments:
Post a Comment