DIARE
Diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk yang encer. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara mendadak, bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan kadang diperlukan pengobatan khusus. Namun sebagian besar diare dapat diobati sendiri di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang menimbulkannya. Diare adalah peningkatan dalam frekuensibuang air besar (kotoran), danpada kandungan air dan besar kotoran itu.
Diare akut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit yang umum dijumpai dan bila terjadi tanpa komplikasi, secara umum dapat di obati sendiri oleh penderita.1 Namun, bila terjadi komplikasi akibat dehidrasi atau toksik menyebabkan morbiditas dan mortalitas, meskipun penyebab dan penanganannya telah diketahui dengan baik serta prosedur diagnostiknya juga semakin baik.
Meskipun diketahui bahwa diare merupakan suatu respon tubuh terhadap keadaan tidak normal, namun anggapan bahwa diare sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mengekskresikan mikroorganisme keluar tubuh, tidak sepenuhnya benar. Terapi kausal tentunya diperlukan pada diare akibat infeksi, dan rehidrasi oral maupun parenteral secara simultan dengan kausal memberikan hasil yang baik terutama pada diare akut yang menimbulkan dehidrasi sedang sampai berat. Acapkali juga diperlukan terapi simtomatik untuk menghentikan diare atau mengurangi volume feses, karena berulang kali buang air besar merupakan suatu keadaan/kondisi yang menggganggu akitifitas sehari-hari. Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, di sebut sebagai Diare Akut. Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih, maka digolongkan pada Diare Kronik
Pada feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala ikutan dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam dan tanda-tanda dehidrasi.
Penyebab utama dari diare adalah:
1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita, sehingga timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah
2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan ia mengalami diare
3. Seorang bayi tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum pernah dia kenali.
4. Akibat alergi terhadap makanan tertentu (makanan laut, udang, dan lain-lain)
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare
6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
8. Keracunan makanan
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare:
1. Tangan yang kotor
2. Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri
3. Ditularkan oleh binatang peliharaanKontak langsung dengan feses atau material yang menyebabkan diare ( cara membersihkan diri yang tidak benar setelah ke luar dari toilet.
KONSTIPASI(SEMBELIT)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging. Banyak orang yang sadar bahwa tidak ada penyakit pencernaan, dalam beberapa kasus harus ditangani dengan benar dapat menyebabkan kerusakan kesehatan serius.
Jenis-jenis sembelit:
Gerakan usus yang disebabkan oleh sembelit fungsional abnormal
Sembelit dan kanker usus besar yang disebabkan oleh organik
Terjadi dalam bentuk yang berhubungan dengan gejala penyakit, sembelit
CACINGAN
Orang yang terkena penyakit cacing dapat menyebabkan pertumbuhan lambat dan kurang pinter. Cacing penyebarannya bisa kemana-mana misalnya bisa keperut, kemata. 60% anak-anak di indonesia terkena cacing jika tidak diobati maka akan mengganggu pertumbuhan pada anak.
Obat cacing dibedakan menjadi:
1. Golongan vermicida
Adalah obat cacing yang dapat mengeluarkan cacing yang sudah dimatikannya. Contohcombratin atau nama generiknya pyrantel palmoat atau vermox isinya yaitu tablet untuk sekali minum sedangkan combrapin isinya 2-4 tablet yang diminum 2 kali sehari.
2. Golongan vermifuga
Obat cacing yang dapat mengeluarkan cacing tanpa memetikannya. Contoh obatnya adalah piperasin merupakan obat cacing yang digunakan oleh masyarakat pada jaman dahulu.
Penggunaan obat cacing sebaiknya digunakan malam hari sebelum tidur dan diminum juga sebelum makan atau tidak makan terlebih dahulu.
Contoh cacing dan efeknya:
1. Cacing gelang, melingkarnya seperti gelang biasanya menyebabkan terjadinya kejang, sakit perut, serta diare. Cacing gelang bisa ke organ-organ lainnya, keluar melalui usus dan juga bisa menjulur kemana-mana.
2. Cacing kremi. Ciri-cirinya adalah gatal-gatal disekitar dubur, dan kejang-kejanh pada anak. Bila tidak diobati mengakibatkan apendixsisitisatau apendix (usus buntu).
3. Cacing tambang, bisa menyebabkan anemia, diare dan pertumbuhan terlambat (tubuh kurang tinggi). Penularannya melalui telapak kaki yang terluka.
4. Cacing pita, menyebabkan mules diperut , diare, sembelit dan anemia. Penularan biasanya pada daging yang kurang masak atau tidak matang.
5. Mikrofilamen (cacing) yang menyebabkan terjadinya filarisasi atau penyakit kaki gajah atau Elepantosis. Cacing akan mengendap disekitar sendi dimana akan menghambat saluran getah bening. Jika tidak bisa dikeluarkan maka getah bening akan bengkak dan bisa kelihatan kaki gajah 5-6 tahun kedepan.
MAAG
Penyakit maag juga termasuk dari gangguan gastrointestinal. Penyakit baisana kambuh pada saat seseorang tersebut telat makan, stres, penggunaan obat yang bersifat asam, dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas sehingga menyebabkan lambung menjadi luka. Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak, yang terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri daerah hipokhondriak dan umbilikal. Lambung terdiri dari bagian atas yang disebut fundus, batang utama, dan bagian bawah yang horizontal, yaitu antrum pilorik. Pada saat makanan masuk ke lambung, lambung membentuk lingkaran-lingkaran konsentris pada korpus dan fundus gastrikus. Makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan lubang esofagus dan makanan yang paling lama terletak dekat dengan dinding lambung. Kelenjar dalam lapisan mukosa lambung mengeluarkan cairan pencerna penting, yaitu getah lambung. Getah ini berupa cairan asam bening tak berwarna, yang mengandung 0,4% asam kiorida (HCI), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan desinfektan, menghasilkan organisme, dan memberi protein. Dalam getah lambung ini terdapat beberapa enzim pencerna.
Kelenjar dalam lapisan mukosa lambung mengeluarkan cairan pencerna penting, yaitu getah lambung. Getah ini berupa cairan asam bening tak berwarna, yang mengandung 0,4% asam kiorida (HCI), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan desinfektan, menghasilkan organisme, dan memberi protein. Dalam getah lambung ini terdapat beberapa enzim pencerna.
Fungsi lambung ada tiga, yaitu:
(1) menyimpan makanan hingga dapat ditampung dalam jumlah besar pada bagian bawah saluran pencernaan;
(2) mencampur makanan dengan getah lambung hingga membentuk campuran setengah padat yang dinamakan kimus;
(3) mengeluarkan makanan perlahan-lahan dari lambung masuk ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorpsi usus halus.
Penyakit radang lambung (penyakit pencernaan), atau sering disebut penyakit maag, sering diakibatkan waktu makan yang tidak teratur dan jenis serta mutu makanan yang kurang baik. Radang pada dinding lambung berupa iritasi atau infeksi membuat dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah, dan terparut. Radang dinding lambung yang kronis kemungkinan disebabkan oleh kembalinya empedu dan asam lain ke dalam lambung, bakteri, penyakit ginjal, infeksi, anemia, diabetes, dan beberapa hal lain yang mengiritasi. Gejala-gejala yang ditunjukkan bila seseorang menderita penyakit radang lambung adalah: lambung terasa tidak enak, muntah, muntah darah, mual-mual, kram perut, indigesti, nafsu makan menurun, dan lain-lain. Yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah—selain berkonsultasi—memperhatikan makanan dan berolahraga yang sesuai. Hindari makanan yang pedas-pedas dan bahan-bahan makanan yang mengandung aspirin. Makanlah makanan yang lunak, dengan jumlah yang sedikit tetapi berulang-ulang. Jagalah lambung dari penyakit pencernaan.
No comments:
Post a Comment