Stereotipe menunjukkan bahwa individu lansia mempunyai proses berpikir yang lambat, mudah lupa bingung dan pikun.(Brunner & Suddarth, 2001). Dampak dari menurunnnya fungsi neurologis dan fungsi sensoris lanjut usia berakibat pada menurunnnya beberapa fungsi kognitif, terutama dalam hal penurunan daya ingat, lambatnya proses pikir, kurang efektifnya kemampuan pemecahan masalah. Hal ini memerlukan upaya yang lebih intensif untuk membantu lanjut usia mencegah dan menunda proses kemunduran kognitifnya.
Lanjut usia yang sehat memiliki cara hidup yang baik, umumnya dapat tetap melakukan aktivitas-aktivitas yang menuntut kemampuan kognitif dengan hasil dan kualitas yang sama dengan orang yang lebih muda, namun perlu cara dan tehnik , dan pendekatan yang lebih tepat, dengan mempertimbangkan keterbatasan aspek kognitifnya. (Daengsari, 2000 cit. Handayani, 2003)
Semua organ pada proses menua mengalami perubahan struktural dan fisiologis, begitu juga otak. Perubahan ini disebabkan karena kehilangan fungsi neuron di otak secara progresif. Kehilangan fungsi ini akibat menurunnya aliran darah ke otak, lapisan otak terlihat berkabut dan metabolisme di otak lambat. Selanjutnya sangat sedikit yang diketahui tentang pengaruhnya terhadap perubahan fungsi kognitif pada usia lanjut. Perubahan kognitif yang dialami oleh lansia adalah demensia, delirium.
Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lansia muncul akibat kesalahan konsep karena lansia memiliki kerusakan kognitif. Akan tetapi, perubahan struktur dan fisiologis yang terjadi dalam otak selama penuaan tidak mempengaruhi kemampuan adaptif dan fungsi secara nyata. Sel neurofisiologis berubah bervariasi pada setiap individu. Adakalanya saat terjadi tedensi perilaku yang sebelumnya diperberat. Oleh karena itu, seseorang yang kompulsif saat dewasa awal dan tengah menjadi lebih kompulsif saat lansia. Perubahan kognitif terjadi pada lansia saat terjadi disfungsi atau trauma serebral. (Potter dan Perry, 2005)
Perubahan pada fungsi kognitif diantaranya adalah kemunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek; kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran; kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosakata) akan menetap bila tidak ada penyakit. (Mubarak, 2005)
No comments:
Post a Comment