Saturday, July 3, 2010

1) Perubahan-perubahan fisik

a) Sel
Pada proses menua, sel akan mengalami perubahan dalam hal jumlah, ukuran, beratnya. Jumlah sel berkurang, ukurannya lebih besar, beratnya berkurang 5-10 %. Cairan tubuh dan cairan intraseluler berkurang, serta menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati. Selain itu mekanisme perbaikan sel juga terganggu.
b) Sistem persarafan
Berat otak menurun sehingga hubungan persarafan menurun, dan mengakibatkan lambatnya dalam respon. Selain itu juga saraf panca indera mengecil.
c) Sistem pendengaran
Pada sistem pendengaran, terjadi presbikusis (gangguan pada pendengaran), membran timpani menjadi atrofi sehingga menyebabkan otosklerosis, terjadi pengerasan serumen akibat meningkatnya keratin.
d) Sistem penglihatan
Pada sistem penglihatan terjadi sklerosis pada sfingter pupil dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea lebih berbentuk sferis (bola), lensa lebih suram, meningkatnya ambang pengamatan sinar sehingga susahnya melihat dalam cahaya gelap, serta hilangnya daya akomodasi. Selain itu lapang pandang menurun dan daya membedakan warna biru atau hijau pada skala menurun.
e) Sistem kardiovaskuler
Daya elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1 %, kehilangan elastisitas pembuluh darah, serta terjadi peningkatan tekanan darah.
f) Sistem pengaturan temperatur tubuh
Temperatur tubuh menurun (terjadi hipotermia) dan terjadi keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
g) Sistem respirasi
Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, aktivitas silia menurun, paru-paru kehilangan elastisitas, ukuran alveoli melebar, O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2 pada arteri tidak berganti, kemampuan untuk batuk berkurang.
h) Sistem gastrointestinal
Perubahan yang terjadi pada sistem gastrointestinal berupa, kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esophagus melebar, sensitifitas lapar menurun, peristaltik melemah dan biasanya terjadi konstipasi, fungsi absorpsi melemah, liver makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, berkuranngnya aliran darah.

i) Sistem reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus, atrofi payudara, selaput lendir vagina menurun, dan pada laki-laki terjadi penurunan secara berangsur-angsur pada produksi sperma.
j) Sistem genitourinaria
Terjadi atrofi nefron, kapasitas kandung kemih menurun, terjadi pembesaran prostat (pada laki-laki), atrofi vulva.
k) Sistem endokrin
Produksi dari hampir semua hormon menurun kecuali paratiroid.
l) Sistem integumen
Kulit keriput karena kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya respon terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun, kelenjar keringat berkurang dalam jumlah dan fungsi, kulit kepala dan rambut menipis, rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya elastisitas akibat menurunnya cairan dan vaskularisasi, pertumbuhan kuku menjadi lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh.
m) Sistem muskuloskletal
Tulang kehilangan cairan dan makin rapuh, terjadi kifosis, discus invertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang), persendian membesar dan menjadi kaku, tendon mengerut dan terjadi skelerosis, terjadi atrofi serabut otot.

No comments:

Post a Comment