Friday, July 2, 2010

ARTIKEL TENTANG DIARE


A. Dasar Teori
1. Pengertian
     Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

2. Etiologi
a. Infeksi (virus, bakteri dan parasit)
b. Non Infeksi
• Alergi makanan : susu, protein
• Gangguan metabolic atau mal-absorbsi
• Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
• Penyakit gangguan endokrin
• Emosional atau stress
• Menurunnya daya tahan tubuh
• Kekurangan gizi
• Obat-obatan : antibiotika

3. Patofisisologi
• Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
• Cairan sodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekrtraseluler ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan dapat terjadi asidosis metabolic.
• Transportasi aktif akibat rangsangan taksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
• Peradangan akan terjadi penurunan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit serta bahan-bahan makanan.
Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat :
- Muntah - Demam
-Diare -Hiperventilasi


Cairan ekstraseluler Hilang dengan cepat


Ketidakseimbangan elektrolit


Hilangnya cairan dalam intraseluler


Disfungsi selulere


Syok hipovolemik


Kematian


4. Tanda dan Gejala
 Naunesa
 Muntah
 Nyeri perut
 Demam
 Diare
 Haus
 Lidah kering
 Tulang pipi menonjol
 Anoreksia
 Lemah
 Turgor kulit menurun
 Seara menjadi serak
 Frekuensi nafas cepat
 Tekanan darah menurun
 Gelisah
 Pucat
 Ekstrimitas dingin
 Siagnosis
 Anuria

Derajat Dehidrasi
1. Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini
 Latergi atau tidak sabar
 Mata cekung
 Tidak bisa minim atau malas minum
 Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
2. Dehidrasi dingin
 Gelisah, mudah marah

 Mata cekung
 Haus, banyak minum
 Cubitan kerut kembalinya sangat lambat
3. Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/ sedang

5. Pemeriksaan Diagnostic
 pemeriksaan darah tepi lengkap
 pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma
 pemeriksaan urine lengkap
 pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
 pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik
 riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan

6. Penatalaksanaan
a. Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
4 hal penting yang perlu diperhatikan
1) Jenis cairan
 Oral : pedialyte atau oralit
 Parental : NaCl, isotonic, infus
2) Jumlah cairan
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan
3) Jalan masuk atau cara pemberiaan
Oral atau parental
4) Jadwal pemberian cairan
Diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan

b. Identifikasi penyebab diare
c. Terapi simtematik
Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik
d. Terapi definitive
Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan

No comments:

Post a Comment