Menurut Aziz (2005) dalam bermain kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak, diantaranya bersifat aktif dan pasif, sifat demikian akan memberikan jenis permainan yang berbeda. Melihat sifat tersebut kita akan mengenal bermacam - macam permainan diantaranya :
1) Bermain afektif Sosial
Bermain ini menunjukkan adanya perasaan dalam berhubungan dengan orang lain, hal ini dapat dilakukan seperti orang tua memeluk anaknya sambil berbicara, bersenandung , kemudian anak memberikan respon seperti tersenyum tertawa, bergembira dan lain-lain. Sifat dari permainan ini adalah orang lain berperan aktif dan anak hanya berespon terhadap stimulasi sehingga akan memberikan kesenangan dan kepuasan bagi anak.
2) Bermain bersenang-senang
Bermain hanya memberikan kesenangan anak melalui obyek yang dimainkan sehingga anak merasa senang dan bergembira tanpa adanya kehadiran orang lain. Sifat bermain ini adalah tergantung dari stimulasi yang diberikan pada anak tanpa memperdulikan aspek kehadiran orang lain, seperti bermain boneka-bonekaan, binatang-binatangan, dan lain-lain.
3) Bermain keterampilan
Bermain ini dengan menggunakan obyek keterampilan yang dapat melatih kemampuan keterampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan terampil dalam segala hal. Sifat permainan ini adalah bersifat aktif dimana anak selalu ingin mencoba kemampuan dalam keterampilan tertentu seperti bermain dalam bongkar pasang gambar, disisi lain anak selalu dipacu untuk selalu terampil dalam meletakkan gambar yang telah dibongkar, kemudian bermain latihan memakai baju dan lain-lain.
4) Bermain dramatik
Macam permainan ini dapat dilakukan anak dengan mencoba melakukan berpura-pura dalam berperilaku seperti anak memerankan sebagai orang dewasa, seorang ibu dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Sifat dari permainan adalah anak dituntut aktif dalam memerankan sesuatu permainan dramatik ini dapat dilakukan apabia anak sudah mampu berkomunikasi dan mengenal kehidupan sosial.
5) Bermain menyelidiki
Macam bermain ini dengan memberikan sentuhan pada anak untuk berperan dalam menyelidiki sesuatu atau memeriksa dari alat permainan seperti mengocok untuk mengetahui isinya dan permainan ini bersifat aktif pada anak dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kecerdasan pada anak.
6) Bermain konstruktif
Bermain ini bertujuan untuk menyusun suatu obyek permainan agar menjadi sebuah konstruksi yang benar seperti permainan menyusn balok-balok. Sifat permainan ini adalah aktif dimana anak selalu ingin menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam permainan dan akan membangun kecerdasan anak.
7) Bermain Onlooker
Jenis permaian ini adalah dengan melihat apa yang dilakukan oleh anak lain yang sedang bermain tetapi tidak berusaha bermain. Sifat dari bermain ini adalah pasif akan tetapi anak akan mempunyai kesenangan atau kepuasan sendiri dengan melihatnya.
8) Bermain Soliter/mandiri
Merupakan bermain yang dilakukan secara sendiri hanya terpusat kepada permainannya sendiri tanpa memperdulikan orang lain sifatnya adalah aktif akan tetapi bentuk stimulasi tambahan kurang, karena dilakukan sendiri dalam perkembangan mental pada anak, kemudian dapat membantu untuk menciptakan kemandirian pada anak.
9) Bermain Pararel
Merupakan bermain secara sendiri tetapi tidak ikut dalam kegiatan orang lain. Sifatnya dari permainan ini adalah anak aktif secara sendiri tetapi masih dalam satu kelompok, dengan harapan kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas mandiri dalam kelompok tersebut terlatih dengan baik.
10) Bermain asosiatif
Merupakan bermain secara bersama dengan tidak mengikat sebuah aturan yang ada, semuanya bermain tanpa memperdulikan teman lain dalam sebuah aturan. Bermain ini akan menumbuhkan kreatifitas anak karena stimulasi dari anak lain ada, akan tetapi belum dilatih dalam mengikuti peraturan dalam kelompok.
No comments:
Post a Comment