Friday, July 2, 2010

JENIS KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA

Kebisingan (NOICE)

Seringkali kita mengeluh dikarenakan suara gaduh atau berisik yang terjdi di sekitar kita. Suara suara berisik itu sering disebut sebagai bising. Bising adalah suara suara yang tidak diinginkan oleh telinga. Beberapa sumber suara tersebut adalah :

1. Suara mesin, contohnya mesin pembangkit tenaga listrik seperti ganset, mesin diesel dan sebagainya.
2. Benturan antara alat kerja dan benda keras, contohnya proses menggerinda permukaan metal, memalu, pemotongan logam, dan lain lain.
3. Aliran material, contoh aliran gas, air atau material material cair dalam pipa distribusi di tempat kerja, aliran material padat seperti batu, krikil, dan lain lain.
4. Manusia.



1. Kebisingan

Suara di tempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja (occupational hazard) saat keberadaannya dirasakan mengganggu / tidak diinginkan secara :

a. Fisik (menyakitkan telinga pekerja)

b. Psikis (mengganggu konsentransi dan kelancaran komunikasi)

Saat situasi tersebut terjadi, status suara berubah manjadi polutan dan identitas suara berubah menjadi kebisingan. Kebisingan di tempat kerja menjadi bahaya kerja bagi system penginderaan, dalam hal ini bagi system pendengaran.

Dalam bahasa K3, National Institut Of Occupational Safety & Health (NIOSH) telah mendefinisikan status suara / kondisi kerja dimana suara berubah menjadi jelas, yaitu :

a. Suara suara dengan tingkat kebisingan lebih besar dari 104 dBA.

b. Kondisi kerja yang mengakibatkan seorang karyawan harus menghadapi tingkat kebisingan lebih besar dari 8.5 dBA selama lebih dari 8 jam.

Di tempat kerja, kebisingan diklasifikasi ke dalam dua jenis golongan besar, yaitu kebisingan tetap dan kebisingan tidak tetap.

Kebisingan tetap dipisahkan lagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Kebisingan dengan frekuensi terputus, kebisingan ini berupa nada nada murni pada frekuensi yang beragam. Contohnya suara mesin, suara kipas, dan sebagainya.

b. Broad Band Noice

c. Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noice sama sama digolongan sebagai kebisingan tetap. Perbedaannya adalah broad band terjadi pada frekuensi yang lebih berfariasi.

Sementara itu kebisingan tidak tetap dibagi menjadi :

a. Kebisingan fluktuatif

Kebisingan yang selalu berubah ubah selama rentang waktu tertentu.

b. Intermittent noise

Kebisingan yang terputus putus dan besarnya dapat berubah ubah, contohnya kebisingan lalulintas.

c. Impulsive noise

Kebisingan impulsive dihasilkan oleh suara suara berintensitas tinggi dalam waktu relative singkat, misalnya suara ledakan senjata api, dan alat alat sejenisnya.



2. Decibel

Decibel (db) adalah kwantitaslogaritmis yang dipakai sebagai unit unit tingkat tekanan suara berbobot A. ini dilakukan untuk dua alasan : Pertama, untuk menyederhanakan plot plot multiple, kedua untuk secara kira kira menyebandingkan kwantitas logaritmik dari stimulus untuk stimulus akustik yang diterima telinga manusia dari luar. Untuk menilai kebisingan, perlu untuk menghitung tambahannya atau kurangnya tingkat tekanan suara berbobot A rata ratanya dan sebagainya. Dan ini memerlukan pengetahuan dasar tentang perhitungan logaritma.



3. Sumber Kebisingan

Ditempat kerja, disadari atau tidak, cukup banyak fakta yang menunjukan bahwa perusahaan beserta aktivitasnya ikut menciptakan atau menambah tingkat kebisingan di tempat kerja, misalnya :

a. Mengoprasikan mesin mesin produksi “rebut” yang sudah cukup tua.

b. Terlalu sering mengoprasikan mesin mesin kerja pada kapasitas kerja cukup tinggi dalam periode operasi cukup panjang.

c. System perawatan dan perbaikan mesin mesin produksi ala kadarnya, misalnya mesin diperbaiki hanya pada saat mesin mengalami kerusakan parah.

d. Melakukan modifikasi / perubahan / penggantian secara parsial pada komponen komponen mesin produksi tanpa mengindahkan kaidah kaidah ketehnikan yang benar, termasuk menggunakan komponen tiruan.

e. Pemasangan dan peletakan komponen komponen mesin secara tidak tepat, terutama pada bagian penghunung antara modul mesin.

f. Penggunaan alat alat yang tidak sesuai fungsinya, misalnya penggunaan palu untuk membengkokkan benda benda metal atau alat bantu pembuka baut.



4. Alat Pengukur Kebisingan

Alat pengukur kebisinga yang saat ini beredar di pasaran adalah soun level meter dan noise dosimeter.

No comments:

Post a Comment