Friday, July 2, 2010

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Soekamto (2000) antara lain :
1. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang lebih luas. Menurut Psikologi Pendidikan adalah studi sistem matis tentang proses-proses clan faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Pendidikan dapat pula diartikan sebagai usaha sadar, sengaja dan bertanggungjawab yang dilakukan pendidik terhadap anak didik ke taraf yang lebih maju. Tujuan pendidikan adalah usaha perubahan tingkah laku dari suatu taraf perkembangan ke taraf yang lebih maju atau mengembangan semua potensi yang dimiliki oleh individu agar maksimal. Pendidikan sebagai produk meliputi semua perubahan yang berlangsung sebagai hasil partisipasi individu dalarn pengalaman-¬pengalaman belajar (IKIP. 1991).
Tingkatan pendidikan ditunjukkan dalam bentuk sertipikat atau ijasa yang diakui oleh suatu lembaga baik negeri maupun swasta, misalnya Ijasa Taman Kanan-Kanan (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SLTP, SMP, dlll), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA, SMU, SMA dll), Diploma, Sarjana, Pasca Sarjana.
2. Informasi
Informasi adalah salah satu penyampaian pesan dari sumber pengetahuan ke sasaran yang diinginkan. Timbulnya pengertian pada diri sasaran merupakan yang utama, karena sesungguhnya dalam informasi selalu diupayakan agar sasaran dapat memahami dengan selengkap-lengkapnya tentang pesan-pesan yang disampaikan. Agar pesan tersebut dapat dimengerti oleh sasaran. maka pesan tersebut harus diterima dahulu oleh sasaran. Proses penerimaan pesan oleh sasaran ini adalah amat kompleks, apalagi pesan tersebut bersifat baru (Azwar, 1996).
Seseorang yang mempunyai sumber informasi banyak berdasarkan pesan-pesan yang di dapat dari berbagai sumber pengetahuan, maka ia akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
3. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, vaitu mengolah atau mengerjakan.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kernudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Secara umum budaya dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.
4. Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang suatu yang bersifat informal.
5. Sosial ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup semakin tinggi, tingkat sosial ekonomi akan menarnbah tingkat pengetahuan.
6. Umur
Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Skala waktu diukur dengan satuan detik, menit, jam, hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu), bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember), tahun, windu, dekade (dasawarsa), abad, milenium (alaf) dan seterusnya. Umur dapat pula diartikan sebagai jumlah tahun yang dihasilkan sejak kelahirannya.
7. Pekerjaan, Kegiatan yang dilakukan sehari-hari secara lengkap.
d. Cara memperoleh pengetahuan
Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, manusia menginginkan berbagai macam cara untuk memperoleh kebenaran, yang akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Cara tradisional
a) Cara coba dan salah (trial error)
Cara ini merupakan cara paling tradisional, bila salah satu cara dan berhasil maka dicoba cara lain.
b) Cara kekuasaan – otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas / kekuasaan, baik tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat dipergunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilaksanakan dengan cara mengulang kembali perjalanan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadiri pada masa lalu.



d) Melalui jalan pikiran
Cara melalui jalan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan yang dikemukakan yang dicari hubungan kemudian dibuat suatu kesimpulan.
2) Cara modern
Cara baru /modem dalam memperoleh pengetahuan secara sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. setelah diadakan penggabungan antara proses berpikir, deduktif, induktif, verifikatif maka jadilah suatu penelitian yang dikenal dengan metode ilmiah

No comments:

Post a Comment