Menurut Azwar (1994), beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan dalam pelayanan kesehatan adalah :
a. Pelayanan kesehatan tersedia setiap saat dalam arti pelayanan dilakukan terus menerus setiap hari.
b. Adanya kesinambungan pelayanan, yang berarti adanya rujukan ke fasilitas yang lebih mampu atau lebih tinggi.
c. Kewajaran dalam pelayanan, dalam arti waktu pelayanan tidak terlalu lama.
d. Karakteristik pelayanan dapat terjangkau, yang dimaksud adalah biaya / tarif.
e. Karekteristik pelayanan dapat diterima, seperti cara petugas kesehatan memeriksa pasien, keramahan petugas dll.
f. Keterjangkauan pelayanan kesehatan, dalam arti kemudahan mendapatkan sarana transportasi atau jarak tempuh kaitannya dengan lama perjalanan.
3. Antenatal Care (ANC)
Departemen Kesehatan RI mendifinisikan pemeriksaan antenatal (ANC) sebagai pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Tujuannya adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Pemeriksaan antenatal dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan terdidik di bidang kebidanan, seperti dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat yang sudah terlatih.
Di tingkat pelayanan dasar, pelayanan antenatal terdiri dari tiga aspek pokok, yaitu 1) aspek medik, yang meliputi : diagnosis kehamilan, penemuan kelainan secara dini, pemberian terapi dan intervensi sesuai dengan diagnosis; 2) penyuluhan, komunikasi dan mitivasi ibu hamil yang meliputi : penjagaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor resiko yang dimilikinya serta pencarian pertolongan yang memadai secara tepat waktu; 3) rujukan, yaitu ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas lebih lengkap. Tentang standar kecakupan penggunaan layanan (kunjungan) diukur melalui cakupan K4, dengan standar pelayanan 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukut tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi (pedoman Pelayanan Antenatal Depkes RI, 1994).
Pelayanan antenatal merupakan salah satu pilar dalam program Safe Motherhood yang dipelopori oleh Badan Kesehatan Sedunia (WHO) pada akhir tahun 80an, dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian maternal dan anak-anak. Prioritas program meliputi, peningkatan akses pelayanan Keluarga Berencana, pelayanan pre-natal dan post-partum, pelatihan untuk dukun bersalin, perawat-bidan dan petugas kesehatan yang lain untuk menjamin keamanan kelahiran, program imunisasi dan peningkatan strategi suplai obat-obat, gizi dan kampanye pendidikan kesehatan.
No comments:
Post a Comment